sekolah alam bumi jatayu lumajang
Sekolah kota sebagian besar memiliki lahan untuk belajar dan bermain yang sempit. Seperti di sekolah kami. Lantai dua dengan teras berkisar 2,5 meter belum dikurangi pot bunga dan perabot lain membuat luas teras semakin sempit. Jangankan bermain bola, berlari saja tidak bisa karena kondisi yang kurang mendukung.
Waktu istirahat anak-anak hanya bisa berjalan ke koperasi, antri ditangga, dan kembali lagi untuk makan di kelas atau di teras yang tentunya banyak lalu-lalang siswa lain. Jika mau, bisa juga mereka menuju halaman upacara yang sudah di paving. Namun perhitungan waktu istirahat yang hanya 15 menit untuk antri berjalan dan antri di kantin sudah cukup menghabiskan waktu mereka.
Pingin sekali punya halaman luas berumput hijau, belajar dengan menggelar tikar, duduk di bawah pohon yang rindang. Sesekali siswa berlari, berlompatan, teriak keras untuk mewujudkan pelampiasan bahagia hatinya karena blajar itu menyenangkan. Namun apalah daya, kondisi sekolah kita memang sudah penuh dengan paving dan gedung-gedung untuk kelas.
Apakah kita akan menyerah? Tentunya tidak. Menciptakan suasan belajar yang baru perlu terus kita upayakan dan ciptakan. Dengan suasana baru ini tentunya kita berharap motivasi siswa untuk belajar lebih meningkat. Salah satu upaya kami dalam memberikan rasa berbeda dalam suasana belajar adalah mengadakan SEKOLAH ALAM.
klik di sini jika ingin tahu kegiatan kelas alam lainnya
Posted on Maret 22, 2018, in cerita siswaku, ceritasekolah and tagged bumi jatayu, sekolah alam. Bookmark the permalink. 1 Komentar.
Aplikasi Schoolmantic yaitu absensi sidik jari untuk sekolah yang mempunyai fitur data kehadiran real time yang bisa diakses dari website dan otomatis mengirimkan sms ke nomor hp orang tua siswa.
kunjungi website kami : http://aswandi.or.id