peningkatan motivasi belajar siswa saat liburan dengan game bom whatsapp

“Liburan telah tiba … liburan telah tiba”  kalimat kegembiraan bagi yang akan menjalaninya. Bulan-bulan ini memang banyak waktu libur. Entah itu libur hari besar, ujian sekolah, ujian awal ramadhan, liburan akhir semester, dan liburan akhir semester. Tentunya libur merupakan waktu untuk bersantai dan bersenang-senang. Namun tidak seharusnya waktu liburan full untuk bersantai. Kita harus bisa menyisihkan waktu untuk tetap menambah ilmu, artinya waktu belajar juga harus dijadwal.

Liburan seminggu bagi kelas I sd V saat kelas VI Ujian Sekolah bukanlah full liburan. Mengingat dua minggu setelahnya masih ada ujian kenaikan kelas. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi guru untuk membuat inovasi agar semua siswa tetap belajar meskipun liburan. Kita tahu, waktu liburan membuat siswa-siswi kita malas untuk membuka buku. Termasuk juga melakukan aktivitas pagi seperti mandi pagi, membantu orang, dan sholat. Namun, tidak ada yang sulit bagi GURARU

buku saku cermin pengurangan

Buku ini dibuat dengan ukuran sesuai saku siswa. Tujuannya adalah agar mudah dibawa oleh siswa kapanpun dan di manapun. Dengan demikian siswa akan lebih mudah belajar di manapun ia berada. Menghadirkan matematika saat siswa berada di sekolah, rumah, ataupun tempat bermain. Sehingga matematika lebih dekat dengan siswa.

media sedotan membuat siswa semakin mudah memahami dan menyelesaikan bilangan bulat

Sahabat AYO MENDIDIK,  kali ini kami akan menghadirkan cara enaktif untuk membantu siswa lebih mudah memahami dan mengerjakan bilangan bulat. Cara ini sangat efektif, ekonomis, dan aman bagi siswa. EFEKTIF karena secara nyata membantu memahamkan bilangan bulat dengan mudah. EKONOMIS karena menggunakan media sedotan dengan harga sangat murah. Dan AMAN karena sedota lebih bersahabat dengan siswa dan tidak berbahaya

teknik mengajar pecahan sesuai dengan kecerdasan kognitif siswa kelas 3 sd

Setelah mengamati beberapa buku dan LKS yang beredar di beberapa sekolah. Dan bertanya ke beberapa siswa kelas 3 SD. Mulai dari sekolah pinggiran sampai sekolah berstandar nasional, dari sekolah negeri dan swasta. Ternyata guru matematika SD/MI hampir sama dalam memberikan penjelasan untuk menyelesaikan masalah MEMBANDINGKAN DUA PECAHAN BIASA yang ada dalam materi matematika kelas 3 semester genap

outdoor learning ke perpustakaan menjadikan belajar lebih bermakna

“Siapa yang pernah pergi ke alun-alun kota Lumajang?”, tanyaku dalam sebuah pembelajaran. Sekitar 5 siswa dari 35 siswa mengangkat tangan. “Siapa yang pernah pergi ke Perpustakaan Lumajang?” melanjutkan pertanyaan karena semakin penasaran. Ternyata tidak ada satupun yang mengangkat tangan kecuali Amelia Agustina, karena dulu pernah saya ajak untuk bermain ke sana saat bermalam di rumah dalam rangka  pembinaan persiapan lomba baca puisi di propinsi. Segera saya goda mereka dengan kalimat, “NDESO KALIAN INI ….. heeeeee …. heeeeee …….”, mereka juga tersenyum menerima kenyataan bahwa mereka memang anak desa.