KASIAN NASIBMU GURU

Melihat kondisi kehidupan guru di negeri ini membuat kita menarik nafas panjang. Apa lagi sebelum tahun 2006. Kehidupan guru-guru kita serba pas, tidak sedikit dari mereka harus mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi penghasilan agar dapur mereka tetap berasap. Ketika kami mengamati beberapa rumah mereka kondisinya benar-benar jauh dari hidup mewah. Bahkan ada yang masih berdinding bambu, ada juga yang berstatus kontrak.

tidak lulus karena ijasa s2 dan setumpuk piagam

Panitia seleksi pemilihan pemian terbaik dari berbagai Negara memberikan pengumuman kepada seluruh peserta yang beristirahat, “Selamat buat Anda yang sudah lolos sampai sekarang, berikut ini akan dipilih 15 peserta untuk menjadi team di club kami. Baiklah, sekarang semua peserta berdiri bawa tas kalian, bagi 15 peserta tercepat, dialah yang terpilih, lariii goo …..  goooooo ….”

pak sarip staf upt penutan

Bapak Sarip

STAF UPT PENDIDIKAN PANUTAN

Kami tahu beliau sebenarnya sudah sejak lama, berkisar 10 tahun yang lalu. Awalnya kami kira beliau adalah salah satu guru SD di daerah barat Lumajang. Setiap ketemu beliau yang terlintas dalam benak saya adalah totalitas kerja yang beliau berikan. Kesungguhan memberikan yang terbaik demi dunia pendidikan di SD tempat beliau mengabdi. Sebernarnya secara langsung beliau berdinas bukan sebagai tenaga pendidikan, namun sebagai cleaning service dan penjaga sekolah (tukang kebun_red).

Namun perannya dalam kemajuan dunia pendidikan di desanya benar-benar tidak perlu diragukan lagi. Meskipun kapasitasnya hanya tukang kebun, namun campur tangan dalam memajukan pendidikan di SD beliau benar-benar patut diberi raward. Tidak hanya memberi semangat kepada guru, siswa, tetapi beliau juga mampu merangkul masyarakat agar peduli dan turut serta dalam memiliki sekolah.

Pangil saja nama beliau